KAHMI Sulsel Sorot Calon Direksi PDAM Makassar

Insannews.id MAKASSAR, – Pemerintah Kota Makassar telah melaksanakan seleksi lelang jabatan pimpinan badan usaha milik daerah (BUMD).

Saat ini ada 36 posisi direksi dan dewan pengawas (dewas) yang dibuka untuk enam BUMD Makassar, yakni PD Parkir Makassar Raya, PDAM Makassar, PD Pasar, PD Terminal Makassar Metro, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan Rumah Potong Hewan (RPH).

Peraturan daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang perusahaan umum daerah air minum Kota Makassar, mereka yang diangkat menjadi anggota direksi merupakan orang perorangan. Memenuhi kriteria keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, serta memiliki dedikasi tinggi untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan.

Selain hal itu, perda tersebut menyebutkan orang menjadi direksi merupakan orang perseorangan dengan kualifikasi pendidikan Sarjana Strata 1 (S-1).

Namun, salah satu calon direksi PDAM Kota Makassar, Ayman Adnan, menjadi sorotan. Sebab ia pernah di-drop out atau DO di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.

Sorotan itu salah satunya dari Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Sulsel, Muhammad Natsir. Dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, setiap direksi atau pimpinan badan usaha milik daerah di Kota Makassar, harus memiliki latar belakang pendidikan jelas.

Artinya, lanjut Muhammad Natsir, calon pimpinan BUMD harus memiliki ijazah yang didapatkan dengan cara baik.

“Sangat disayangkan jika figur atau orang yang akan menjadi pejabat publik Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Makassar dengan kualifikasi atau kompetensi pendidikan di bawah rata-rata,” ujarnya.

Untuk itu, KAHMI Sulsel merekomendasikan, setiap pimpinan BUMD di Kota Makassar punya kompetensi pendidikan di atas rata-rata.

Sebab, kata dia, beberapa BUMD seperti PDAM Kota Makassar harus dinahkodai orang yang memiliki gagasan tentang pengembagan bisnis. Sehingga, basic pendidikan harus menjadi dasar memilih pemimpin BUMD, seperti PDAM Kota Makassar.

“Selaku Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Sulsel, saya mendorong Natsar Desi yang juga keluarga organisasi hijau hitam ini untuk dimanfaatkan oleh pemerintah Kota Makassar menjadi direksi di PDAM,” ujarnya.

Tak hanya itu, Muhammad Natsir juga mendorong setiap anggota KAHMI seperti Suwarno Sudirman menjadi bagian dari BUMD Kota Makassar.(am/*)