
“Kami buka mulai sore pukul 16.00 hingga malam sekitar pukul 23.30 Wita. Konsepnya, siapa saja yang mau ngopi atau mencicipi kopi buatan kami silahkan merapat, kami tidak meminta bayaran, cuma minta donasi seikhlasnya saja, berapapun nilainya rupiahnya kami terima,” beber Asbul Abdillah, Owner Tarakan Rostery yang mengagas kegiatan tersebut.
Menurut Asbul, kegiatan serupa memang rutin mereka laksanakan di dua tahun terakhir ini. Panggiat usaha kedai kopi di Kota Tarakan memang membentuk sebuah komunitas yang mereka namai Komunitas Tarakan Menyeduh.
“Selain untuk menggalang dana donasi bantuan untuk korban bencana di Palu dan sekitarnya, kegiatan ini menjadi wadah bagi kami untuk mengedukasi masyarakat Tarakan tentang kopi yang kami sebut Tarakan Kopi Antusias,” jelas pria yang akrab disapa Abul.
Terbukti, baru sehari berjalan, kegiatan Ngopi Sepuasnya Donasi Seikhlasnya tersebut mampu meraup dana sumbangan dari masyarakat Tarakan hingga jutaan rupiah.
“Kebetulan 1 Oktober kamaren juga diperingati sebagai International Coffe Day atau hari kopi sedunia. Dan kami dua di dua tahun terakhir ini memang kerap menggelar kegiatan Tarakan Kopi Antusias, yah untuk edukasi tentang kopi,” terangnya.
Beberapa kedai kopi kenamaan di Kota Tarakan memang terlibat aktif pada kegiatan tersebut, diantaranya Kedai Cascara, Tarakan Brewing House, Kedai Kopi Taka, Kedai Kopi Bean Laden, Alegori Caffe , Indie Coffe Tarakan, Ponles Coffe, Kedai Subtansi Kopi, Tarakan Roastery dan beberapa kedai kopi lainnya.
“Intinya semua yang terlibat di sini punya misi yang sama, yaitu menggalang dana bantuan untuk korban bencana di Palu dan mengedukasi masyakat tentang sajian kopi manual brewing,” pungkas Abul. (*)